Sejumlah isu dan upaya peningkatan kerja sama akan menjadi pembicaraan antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Mahathir Mohamad dalam pertemuan yang direncanakan berlangsung pada Jumat pagi ini.

Masalah yang mengemuka dan menjadi pembahasan keduanya adalah tentang perlindungan WNI, peningkatan kerja sama perbatasan dan diskriminasi produk kelapa sawit.

“Banyak hal yang perlu kita bicarakan dengan Tun Dr Mahathir Mohamad terutama yang berkaitan dengan perbatasan, dengan TKI kita. Termasuk mengenai diskriminasi minyak kelapa sawit kita. Itu yang utama,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan tertulis Biro Pers Media dan Informasi Setpres RI, Jumat (9/8/2019).

Selain itu, kedua kepala pemerintahan ini direncanakan melaksanakan ibadah salat Jumat bersama di Kuala Lumpur. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, kedua pemimpin tersebut selama ini dikenal sebagai tokoh yang ingin menunjukkan wajah Islam yang membawa kedamaian.

“Kalau kita melihat ketokohan Tun dan Presiden Jokowi, maka kita melihat bahwa kedua pemimpin ingin terus menonjolkan the true color, the face of Islam yang damai, Islam yang toleran, dan salat Jumat bersama ini juga akan memperkokoh tali silaturahmi di antara kedua pemimpin tersebut,” tutur Retno dalam siaran pers Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden.

 

Sumber: Liputan6.com