Penandatanganan prasasti tugu plasma nutfah sawit menjadi bukti keberpihakan Presiden Jokowi terhadap komoditas penyumbang devisa terbesar bagi negara. Keberpihakan ini juga ditunjukkan melalui surat resmi yang dikirim pemerintah kepada otoritas Uni Eropa supaya menolak usulan Parlemen Uni Eropa terkait penghapusan kelapa sawit sebagai bahan baku biodiesel. Langkah ini mendapatkan pujian dari pelaku industri dan petani yang merasa gerah dengan manuver parlemen Eropa tadi.

Walaupun mendapatkan tekanan hebat di dalam negeri, kelapa sawit tetap memberikan kontribusi besar bagi pemerintah dan rakyat Indonesia. Tahun lalu, devisa ekspor sawit mencapai Rp 290 triliun, sebuah angka tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Sawit juga membantu pemerintah dalam bidang kedaulatan energi terbarukan. Kebijakan mandatori biodiesel berjalan lancar tanpa hambatan yang menjadikan Indonesia sebagai pengguna terbesar biodiesel di dunia.

Majalah Sawit Indonesia Edisi 15 Maret 2018 mengulas peranan PT Sandabi Indah Lestari bagi perekonomian Bengkulu. Perusahaan nasional ini menggerakkan ekonomi Bengkulu melalui perputaran uang yang mencapai Rp 6 miliar setiap bulan. Dengan kehadiran PT Sandabi, wilayah di sekitar perkebunan mampu berkembang dan mengentaskan kemiskinan di pedesaan.

H.Soenarto, Presiden Direktur PT Sandabi Indah Lestari menceritakan bisnis sawit yang digelutinya karena ajakan teman. Walaupun dalam perjalanannya, dia berjalan sendiri membangun perusahaan karena banyak tantangan membangun kebun. Setelah 20 tahun lamanya, kini PT Sandabi Indah Lestari sudah berkembang dan mampu menghidupo 1.500 pekerja.

Pembaca, kami harapkan edisi ini memberikan nilai tambah dari aspek informasi dan pengetahuan. Tak lupa, kami harapkan saran dan masukan dari pembaca untuk kemajuan majalah kami.