Pemerintah mulai mengeluarkan sikap tegas terhadap kebijakan Uni Eropa yang menghambat perdagangan sawit Indonesia. Mulai dari Wapres Jusuf Kalla sampai Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita,  sampai Ketua DPR Bambang Soesatyo mengeluarkan ancaman retaliasi.

Kebijakan diskrisminasi Uni Eropa terhadap sawit mendapatkan perlawanan dari pemerintah Indonesia. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan bahwa Uni Eropa tidak bisa menjalankan diskriminasi kepada produk sawit Indonesia. Andaikata  perlakuan ini terus berjalan, maka Indonesia bisa mengancam penghentian pembelian pesawat Airbus.

“Kami ingatkan kepada Uni Eropa supaya tidak diskriminatif. Sebab, Indonesia bisa mengambil kebijakan yang sama,” tegas Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla menjelaskan bahwa Indonesia salah satu pembeli terbesar produk Airbus, armada pesawat yang dihasilkan produsen pesawat komersial yang berbasis di Toulouse, Perancis. Selama ini, maskapai Indonesia seperti Garuda Indonesia dan Lion adalah konsumen utama Airbus.

“Jika ada pelarangan minyak sawit. Maka, Indonesia tidak segan melakukan tindakan balasan. Salah satunya,  pembelian pesawat Airbus bisa dihentikan,” jelas Jusuf Kalla.

Saat ini, kata Jusuf Kalla, pemerintah masih melancarkan negosiasi agar kerja sama perdagangan dengan negara-negara Uni Eropa tetap berjalan demi mendukung pertumbuhan ekonomi masing-masing negara.  “Ya, kita negosiasi karena kita ada pertemuan antara Indonesia dengan Uni Eropa, perjanjian free trade (perdagangan bebas),” imbuhnya.

Masalah usulan pelarangan CPO oleh Parlemen Uni Eropa berpeluang menghambat perundingan In­donesia-European Union Com­prehensif Economic Partner­ship Agreement (I-EU CEPA). Padahal perundingan itu sudah dilakukan sejak 4 tahun lalu.  “Itu lama karena ada syarat-syarat yang sulit dipenuhi, sep­erti permintaan kita maupun permintaan mereka,” ujar JK.

Ancaman dagang dikeluarkan oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita  yang menyatakan siap menjalankan perang dagang kepada Uni  Eropa. Lantaran, negara-negara disana   berencana mengeluarkan larangan penggunaan CPO sebagai bahan baku biofuel. “Kalau dilakukan perang dagang, kami siap,” kata Enggartiasto pada awal Maret 2018.

Dalam pandangan Enggartiasto disebutkan  Indonesia bisa membalas Uni Eropa dengan menahan produk impor asal negara-negara tersebut untuk masuk ke Indonesia.  Dalam waktu dekat, Enggar berencana bertemu dengan Duta Besar Perancis untuk Indonesia membahas keinginan pemerintah mempertimbangkan kembali izin produk susu bubuk asal negara tersebut.

“Kalau mereka mulai sep­erti itu, saya juga sampaikan ke Norwegia bahwa saya juga akan melarang ikannya masuk ke Indonesia. Juga dengan pembe­lian pesawat terbang, antara lain Airbus,” kata Enggar seperti dilansir dari media nasional.

Sumber: Sawitindonesia.com