Perkebunan dan tambang batu bara masih akan jadi andalan perekonomian Kalimantan Selatan tahun depan. Khusus untuk perkebunan, Gubernur Sahbirin Noor mengaku akan menggalakkan program industri kelapa sawit berkelanjutan.

“Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tetap optimitis sektor perkebunan, khususnyakelapa sawitmasih mampu menjadi tulang punggung ekonomi. Tidak hanya di Kalsel, tapi juga di Pulau Kalimantan,” kata Sahbirin, di Banjarmasin, kemarin.

Ia mengakui saat ini perkebunan kelapa sawit menjadi penyumbang devisa nomor dua setelah sektor tambang. “Kita terus mendorong pembangunan industri kelapa sawit yang lebih maju di regional Kalimantan, khususnya melalui hilirisasi industri kelapa sawit berkelanjutan.”

Perkebunan kelapa sawit, lanjut dia, memiliki peluang dan tantangan ke depan yang harus dikelola dengan baik. Selain sawit, pemprov juga serius menggarap sektor perkebunan lain seperti karet dan kopi.

Menurut Sahbirin, sektor perkebunan memiliki peran strategis dalam meningkatkan pembangunan daerah, mulai penyerapan tenaga kerja hingga penerimaan devisa. “Kita melaksanakan peremajaan sawit rakyat sebagai salah satu program pembangunan sawit berkelanjutan.”

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pengusahakelapa sawitIndonesia Joko Supriyono menyatakan industri sawit mampu bertahan di tengah pandemi. “Devisa dari sektor ini meningkat signifikan. Sampai akhir tahun, diperkirakan bisa menyumbang devisa hingga US$33 miliar.

Di Lampung, sektor pertanian mendapat dukungan dan kemudahan dalam akses keuangan berkat sentuhan pemerintah provinsi. Karena itu, Otoritas Jasa Keuangan memberikan penghargaan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Award 2021.

Penghargaan diserahkan Ketua OJK Wimboh Santoso kepada Gubernur HArinal Djunaidi. “Kami menggulirkan kartu petani berjaya sebagai upaya meningkatkan akses keuangan bagi petani,” ujar Arinal.

 

Sumber: Media Indonesia