Pulau Kalimantan disebut Pulau Borneo menjadi salah satu pusat perhatian dunia khususnya terkait dengan isu pelestarian hutan. Perhatian pada pulau Borneo tersebut makin besar mengingat pulau tersebut juga merupakan daerah pengembangan kelapa sawit. Sehingga terbentuk persepsi bahwa ekspansi kebun sawit menjadi pemicu utama berkurangnya luas hutan di Kalimantan.
Sementara luas perkebunan kelapa sawit pada periode yang sama hanya 0,04 juta hektar hanya 0,1 persen dari luas konversi tersebut. Demikian juga pada kurun waktu 1985-2000, akumulasi konversi hutan menjadi non hutan meningkat menjadi 20,2 juta hektar, dan sampai pada priode yang sama luas perkebunan kelapa sawit baru mencapai 0,8 juta hektar atau sekitar 3 persen dari akumulasi konversi tersebut.
Dengan kata lain selama kurun waktu 1950-2014, akumulasi luas konversi hutan menjadi non hutan Kalimantan sekitar 27,4 juta hektar, Sedangkan luas perkebunan kelapa sawit Kalimantan pada waktu yang sama hanya 3,4 juta hektar atau hanya 13 persen dari akumulasi luas konversi tersebut.
Kebun Sawit Dalam Perubahan Penggunaan Lahan di Pulau Kalimantan
Uraian | 1950 | 1985 | 2000 | 20104 |
Luas Hutan Kalimantan (Juta Ha) | 51,4 | 39,9 | 32,8 | 25,6 |
Kawasan Non Hutan (Juta Ha) | 1,7 | 13,1 | 20,2 | 27,4 |
Kebun Sawit (Juta Ha) | – | 0,42 | 0,844 | 3,4 |
Sumber: Statistik Kehutanan, Statistik Kelapa Sawit ( Luas Pulau Kalimantan = 53,1 Juta ha)
Dengan demikian persepsi bahwa perkebunan kelapa sawit merupakan pemicu utama konversi hutan menjadi non hutan di Kalimantan tidak didukung oleh data tersebut.
Sumber: Mitos vs Fakta, PASPI 2017
Sumber: Sawitindonesia.com