Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
Hal ini disampaikan Atase Perdagangan Kairo M Syahran Bhakti S saat mengunjungi perusahaan ekspor dan impor El Tawheed di Fayoum, Mesir, pada Rabu 3 Januari bersama delegasi Kedutaan Besar RI (KBRI) Kairo.
Atase Perdagangan Kairo M Syahran Bhakti S mengatakan, kunjungan lapangan (field visit) ke perusahaan ekspor dan impor El Tawheed merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia.
“Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,” kata Syahran, dalam keterangan Kemendag, Selasa (9/1/2024).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama El Tawheed Khaled Khouly menyampaikan, potensi impor perusahaan El Tawheed dari Indonesia mencapai USD 6 juta pada 2024 untuk produk minyak sawit dan turunannya, tuna kaleng, dan sarden kaleng. Khaled juga menyatakan apresiasinya atas fasilitasi KBRI Kairo selama ini.
Peningkatan Investasi
Dalam pertemuan terpisah, delegasi KBRI Kairo yang dipimpin Wakil Kepala Perwakilan RI/Deputy Chief of Mission (DCM) M. Zaim A. Nasution didampingi M. Syahran Bhakti S, Koordinator Fungsi Ekonomi, dan Sekretaris 2 Fungsi Ekonomi memenuhi undangan pertemuan dengan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Fayoum Magdi Taha Jaballah.
Kedua belah pihak membahas peluang peningkatan investasi dan bisnis bilateral Indonesia—Mesir.
“KADIN Fayoum menyambut hangat kehadiran delegasi KBRI Kairo. Pertemuan ini diharapkan akan menghasilkan banyak rekomendasi untuk kepentingan peningkatan ekonomi dan perdagangan Indonesia—Mesir,” ujar Magdi.
Dalam pertemuan tersebut, Magdi mengemukakan peluang investasi di bidang pariwisata di kawasan wisata Danau Qarun Fayoum. Magdi juga mengutarakan, peluang ekspor-impor produk Mesir dan Indonesia melalui skema imbal dagang antara produk potensial kedua negara.
KADIN Fayoum menawarkan temu bisnis dan pameran produk Indonesia skala menengah di Mesir dan juga meminta informasi pameran produk di Indonesia. Hal tersebut dilakukan agar eksportir Mesir dapat memasarkan produknya di Indonesia.