Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta meresmikan Artificial Intelligence Research and Innovation Center for Agroindustry (AIRICA). Di sektor agroindustri, Instiper telah ditetapkan sebagai AIRICA yang pertama dan satu-satunya di Asia Pasifik.
Nantinya, AIRICA akan mendukung arah perkembangan revolusi industri 4.0 yang mulai berjalan di lembaga pendidikan ini. Untuk menjawab kebutuhan, Instiper Yogyakarta meluncurkan Pusat Inovasi dan Penelitian Kecerdasan Buatan Bidang Agroindustri atau AIRICA.
Rektor Instiper, Dr. Purwadi menjelaskan bahwa program AIRICA bertujuan memperkenalkan bagaimana kecerdasan buatan. Program ini khususnya metode deep learning bisa menyelesaikan persoalan analisis dengan cepat.
“AIRICA merupakan loncatan baru bagi Instiper agar siap menghadapi era revolusi industri 4.0. Kehadiran AIRICA ini menjadi bukti implementasi bukan lagi tahapan penyusunan,” kata Purwadi, Selasa (2 Oktober 2018).
Sebagai upaya persiapan lokakarya AI, direncanakan Instiper menggandeng Deep Learning Institute Workshop bidang agroindustri. Gelaran ini menggandeng Universitas Bina Nusantara dan NVDIA Amerika Serikat.
Direktur AIRICA, Harsawardana menekankan, artificial intelligence merupakan penggunaan metode kecerdasan buatan untuk mempermudah pekerjaan berbagai bidang. Termasuk, bidang agroindustri.
“Teknologi ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi deep learning di mana teknologi tersebut memungkinkan suatu mesin belajar pada suatu hal untuk mencapai tujuan tertentu,” kata Harsawardana.
Sebagai contoh, pemanfaatan bidang perkebunan untuk melihat apakah suatu buah sudah matang atau belum hanya dengan melalukan foto. Bisa juga digunakan demi mengetahui suatu lahan sudah waktunya melalukan pemupukan.
Sumber: Sawitindonesia.com