Komite Kode Etik Periklanan Belanda (KKEPB) menganggap kampanye anti minyak kelapa sawit untuk produk margarin keluaran The Flower Farm yang baru menyesatkan, tidak akurat, dan tidak terseleksi. The Flower Farm bertindak melawan Kode Etik Periklanan Belanda dan Kode Ebk Periklanan lingkungan Hidup, sehingga harus menyesuaikan kemasan, Iklan televisi, video, pesan-pesan di media sosial dan laman situsnya.

Komite Kode Etik Periklanan Belanda (KKEPB)Komite Kode Etik Periklanan Belanda menganggap bahwa semua klaim tentang kelapa sawit sebagai penyebab terjadinya kerusakan hutan adalah tidak benar dan menyesatkan. Hal ini juga berlaku untuk klaim bahwa kelapa sawit menyebabkan kepunahan satwa (termasuk orangutan). Kalkulasi yang menyatakan bahwa konsumen akan menyelamatkan 30 m2 hutan alami setiap tahunnya Jika mengonsumsl/membell produk margarin The Flower Farm merupakan pelanggaran Kode Ebk Periklanan Lingkungan Hidup, Untuk menghentikan kesalahpahaman Ini, The Rower Farm harus menyesuaikan teks yang tertera pada kemasan produknya mengenai kerusakan hutan yang disebabkan oleh tanaman kelapa sawit. Hal ini juga berlaku untuk Iklan televisi, gambar anak-anak yang digunakan dalam video kampanye, video dan teks pada akun Instagram dan Facebook, serta berbagai teks atau tulisan lainnya yang tertera pada laman situsnya.

Dukungan dari organisasi non-pemerintah. Komlte Kode Etik Periklanan Belanda (KKEPB) setuju dengan Aliansi Kelapa sawit Eropa (AKSE). AKSE telah melayangkan keluhan tentang bagaimana merek margarin keluaran Belanda, The Rower Farm, merespon kebutuhan pelanggan untuk membuat pilihan yang bersifat pelestarian dan keberlanjutan. AKSE menerima dukungan dari banyak organisasi nonpemerintah yang memiliki komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan keberlanjutan kelapa sawit seperti Solidaridad, Orangutan Und Trust, dan IDH (Sustainable Trade Initiative).

Organisasi Non-pemerintah Melakukan boikot bukanlah solusi yang berkelanjutan. Nico Roozen, Direktur Solidaridad menyatakan, “Kami sangat senang dengan adanya pernyataan ini. Kampanye anti minyak kelapa sawit yang diluncurkan The\’Flower Farm telah menyebabkan polarisasi dan bdak menawarkan solusi pelestarian ataupun keberlanjutan yang sangat didukung secara luas. Komite Kode Etik Periklanan memiliki hak untuk menyatakan bahwa Insiden tersebut tidak terseleksi, dan pesan-pesan yang bersifat “wake up call\’ sepihak untuk konsumen bukanlah suatu pembenaran untuk muslihat”

Ilmu Pengetahuan: Melakukan boikot bukanlah solusi. Para ilmuwan juga mengakui bahwa tindakan boikot terhadap minyak kelapa sawit bukanlah solusi. Professor dr.ir. Otto Hospes dart Wageningen University 4 Research mengatakan, “The Flower Farm tidak bisa memenuhi janji kampanvenya. Ma Anda menggunakan produk margarin mereka yang bebas kandungan minyak kelapa sawit, Jangan berpikir bahwa Anda telah menyelamatkan hutan alami dari kerusakan. Akan jauh lebih baik jika The Rower Farm menggunakan minyak kelapa sawit tersertifikasi yang dihasilkan dari budidaya pertanian lestari atau pertanian berkelanjutan untuk produk-produk mereka.”

Pemerintah Belanda Para pionir di Belanda, MVO sebagai perwakilan dari Industri Minyak dan Lemak, juga telah menekankan selama bertahun-tahun, alternative terbaik untuk minyak kelapa sawit adalah minyak kelapa sawit hasil produksi pertanian lestari. Frans Classen, Direktur MVO sekaligus Ketua AKSE, merasa didukung dengan adanya pernyataan tersebut, \’Masih ada banyak sekali tantangan dalam proses produksi minyak kelapa sawit, namun pemerintah Belanda berada di garda terdepan di Eropa ketika kita berbicara soal penggunaan minyak kelapa sawit berkelanjutan. Konsumen harus tahu mengapa dan bagaimana produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan dijalankan secara global, dan mengapa boikot bukanlah solusi.\’

Pentingnya minyak kelapa sawit berkelanjutan AKSE yakin bahwa minyak kelapa sawit yang diproduksi dengan cara budidaya pertanian lestari yang berkelanjutan berkontribusi terhadap solusi untuk permasalahan yang ada seperti pasokan global, proteksi keanekaragaman hayati dan pembangunan sosio ekonomi para petani mandiri. Berdasarkan prinsip-prinsip pemasaran, \’permintaan menciptakan pasokan\’, AKSE sebagai lembaga yang merupakan aliansi perusahaan dan organisasi yang memiliki komitmen atas penggunaan produk minyak kelapa sawit berkelanjutan di Eropa, mengimbau para produsen makanan dan supermarket untuk selalu mengambil pasokan-baban baku minyak kelapa sawit yang diproduksi secara berkelanjutan melalui teknik pertanian lestari. Saat Ini, permintaan untuk minyak kelapa sawit berkelanjutan lebih rendah ketimbang pasokannya.

 

Sumber: Kompas