NUSA DUA – Kendati aktivitas Gunung Agug, Bali telah terjadi erupsi minggu ini, kegiatan tahunan konferensi meja bundar Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO ) yang ke 15 tetap berjalan.

Bahkan kabar yang diterima InfoSAWIT, Rabu (29/11/2017), kendati kesulitan memperoleh transportasi menuju Bali (Lantaran Bandara Nguraih Rai ditutup akibat debu vulkanik) hampir seluruh peserta dari Indonesia justru melakukan perjalanan dengan jalan alternative dari Banyuwangi, Jawa Timur.

Alhasil konferensi tahunan tersebut tetap diputuskan untuk berjalan, lantaran peserta mencapai 50% lebih telah hadir pada acara tahunan RSPO tesrebut. Dikatakan Outreach and Angagement Manager RSPO Indoensia, Dhiny Nedyasari, kegiatan konferensi untuk hari kedua dan ketiga tetap berjalan ;antaran peserta memenuhi lebih dari 50%. “Hanya di hari pertama saja yan tidak dilakukan, seluruh agenda berjalan,” katanya kepada InfoSAWIT, di Jakarta.

Sekadar infromasi pertemuan tahunan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang ke-15 (RT15) memberikan inspirasi bagi para pemangku kepentingan dari seluruh rantai pasokan kelapa sawit untuk bersama-sama meningkatkan upaya dalam menciptakan kondisi dan situasi yang efektif dan kondusif bagi minyak kelapa sawit berkelanjutan.

Dengan tema “Inklusivitas dan Akuntabilitas”, konferensi tahun ini menandai komitmen RSPO untuk mendorong transparansi dan kolaborasi yang lebih baik di antara para pemangku kepentingan yang jumlahnya terus bertambah. Dengan harapan agar para pemangku kepentingan di seluruh rantai pasok mengambil peran lebih aktif dalam mencapai keberlanjutan, RT15 juga memprioritaskan tinjauan dan pengesahan Prinsip dan Kriteria RSPO (RSPO Principles and Criteria/P & C) di tahun 2018. (T2)

 

Sumber: Infosawit.com