JAKARTA – Merujuk catatan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), jumlah perkebunan sawit yang telah  memperolah sertifikat RSPO mencapai 3,2 juta ha dari 16 negara. “Kami telah membuat kemajuan yang signifikan dalam setahun terakhir, dengan total perkebunan bersertifikasi RSPO yang mencakup 3,2 juta hektare di 16 negara, meningkat 14 persen sejak periode pelaporan terakhir,” kata CEO RSPO Darrel Webber dalam rilis yang diterima InfoSAWIT, Kamis (30/11/2017) .

Menurut Darrel Webber, RSPO perlu untuk terus meningkatkan kerja sama dengan mitra terutama di daerah berkembang untuk memberi perubahan yang signifikan.

Dia memaparkan, jumlah keanggotaan RSPO mengalami peningkatan yang signifikan di seluruh dunia, di mana China dan Amerika Utara mencatat kenaikan masing-masing 30 persen dan 62 persen. “Sementara serapan minyak sawit berkelanjutan di China meningkat 40% dan ada penambahan anggota baru dari negara lain hingga 90 negara,” katanya.

Sementara dikatakan Global Outrach & Engagement Director,Stefano Savi, lahan yang telah tersertfikat RSPO sampai Juni 2017 itu meningkat 14% dibadingkan tahun lalu pada periode yang sama. “Sementara untuk luasan di Indonesia sekitar 1,72 juta ha, atau meningkat 11% dibandingkan tahunlalu,” tandas dia. (T2)

Sumber: Infosawit.com