Pada hari Jum’at, 13 Oktober 2017, Presiden Jokowi menghadiri penenaman perdana program peremajaan kebun kelapa sawit dan penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan ini merupakan sebuah milestone baru dalam perjalanan industri kelapa sawit Indonesia, dimana negara hadir dalam memberikan dukungan positif dalam pengembangan  industri ini. Peristiwa ini diberikan kepada petani sawit dan menjadi sesuatu yang sangat strategis di masa mendatang, pertama : moment ini sekaligus akan mengeser (Shift) tingkat  produktivitas CPO perkebunan rakyat, dari 4 ton CPO/ha menuju 6 ton/ha.

Sementara perkebunan swasta ada yang sudah mencapai 8 ton/ha, Kedua : Moment ini bersinergi dengan perayaan 100 tahun perkebunan kelapa sawit Indonesia tahun 2011 di Medan, yang mencanangkan arah masa depan pengembangan produktivitas perkebunan kelapa sawit nasional. Arah yang dimaksud adalah mengejar produktivitas tandan buah segar (TBS) sebesar 35 ton/ha dengan rendemen minyak 26 persen. Sehingga di masa mendatang bisa mencapai 9 ton minyak sawit untuk setiap hektar. Ketiga : Dukungan ini sekaligus akan mengubah arah perjalanan industri kelapa sawit Indonesia, dimana tahun 2017 ini luas perkebunan sawit rakyat telah mencapai 53 persen dan di tahun 2030 di perkirakan akan mencapai 60 persen yang sekaligus mengukuhkan bahwa industri sawit Indonesia di masa depan ditangan rakyat (Small Holder).