Perkebunan kelapa sawit juga meningkatkan biomas dan stok karbon lahan sehingga lahan perkebunan tidak berubah menjadi tandus. Semakin luas, meningkat produksi CPO dan semakin tua kebun sawit, semakin besar volume standaing biomas dan bahan organik pada zonaperakaran kebun sawit.

Perkebunan kelapa sawit memiliki sistem konservasi tanah dan air berkelanjutan berupa stuktur pohon dan canopy, cover crop, daur ulang biomas dan sistem biopori perakaran sawit. Kebun sawit ternyata relatif hemat air, baik diukur dengan indikator evapotranspirasi maupun kebutuhan air untuk setiap satuan bioenergi yang dihasilkan. Selain itu, polusi tanah dan air pada kebun sawit lebih rendah dibandingkan dengan tanaman minyak nabati lain.

Biodiesel sawit menghemat 62 persen  emisi CO2 diesel, sehingga lebih baik dibandingkan biodiesel berbahan kedelai, rapeseed dan bunga matahari. Pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit dengan teknologi biogas menurunkan emisi karbon dan menghasilkan biogas dan biolistrik.

Sumber:  Industri Minyak Sawit Kalimantan Timur Berkelanjutan, GAPKI.

 

Sumber: Sawitindonesia.com