Harga minyak goreng curah masih tergolong tinggi di pasar tradisional menjelang Ramadan tahun ini. Berdasarkan pantauan Kontan harga minyak goreng curah di Pasar Bendungan Hilir Jakarta Pusat dan Palmerah Jakarta Selatan, rata-rata harga minyak goreng curah adalah Rp 12.000-Rp 13.000 per liter. Harga itu di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah yang ditetapkan Kementerian Perdagangan Rp 10.500 per liter dan kemasan sederhana Rp 11.000 per liter.

Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga menuding mahalnya harga minyak goreng saat ini disebabkan rendahnya sistem pengawasan. “Bukan hanya pemerintah, tapi kami juga sulit mengawasi, misalnya dari pabrik harganya Rp 8.900 per liter, tapi di pasar bisa mencapai Rp 12.500 per liter karena tak diawasi,” ujarnya, Selasa (8/5).

Menurut Sahat, penetapan HET memang tak bisa menekan harga. Sebab HET hanyalah imbauan dan bukan bersifat memaksa di pasar tradisional. Namun, menurutnya HET minyak goreng sudah diterapkan di ritel modern. “Ini menjadi instrumen supaya pedagang tidak menjual tinggi. Orang bisa beralih ke pasar modern, harapannya pasar tradisional akan mengikuti harga minyak goreng di pasar ritel,” tambahnya.

 

Sumber: Harian Kontan