Menurut para ahli gizi, minyak sawit nengandung proporsi asam lemak jenuh (saturated fatty acid) dan asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid) yang seimbang. Komposisi asam lelak minyak sawit terdiri atas: asam lemak jenuh (44 persen asam lemak palmitat, 5 persen asam lemak stearic, asam lemak tak jenuh ikatan rangkap tunggal (monounsaturated fatty acid, MUFA) yakni 40 persen asam lemak oleic, dan asam lemak tak jenuh ikatan rangkap jamak (poly unsaturated fatty acid, PUFA) yakni 10 persen asam lemak linoleic dan 0,4 persen asam lemak alpha linoleic. Secara keseluruhan minyak sawit sesunguhnya memiliki karateristik perilaku seperti monounsaturated oils (United States Departement of Agriculture, 1995; Cottrell. 1991; Small, 1991; Choudhury et.al, 2000; Ong and Goh, 2002; FAO, 2010; Hariyadi, 2010 Giriwono and Andarwulan, 2016).
Asam lemak | Kisaran | Rata-rata |
Asam Laurat (C12:0) | 0,1-1,0 | 0,2 |
Asam Miristat (C14:0) | 0,9-1,5 | 1,1 |
Asam Palmitat (C16:0) | 41,8-45,8 | 44 |
Asam Palmitoleat (C16:1) | 0,1-0,3 | 0,1 |
Asam Stearate (C18:0) | 4,2-5,1 | 4,5 |
Asam Oleat (C18:1) | 37,3-40,8 | 39,2 |
Asam Linoleat (C18:2) | 9,1-11 | 10,1 |
Asam Linolenat (C18:3) | 0,0-0,6 | 0,4 |
Asam Arakidonat (C20:0) | 0,2-0,7 | 0,4 |
Sumber: Hariyadi (2010)
Uraian diatas menujukan bahwa minyak sawit memiliki komposisi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh yang seimbang. Minyak sawit tidak tergolong kepada minyak nabati yang berperilaku asam lemak jenuh. Melainkan secara keseluruhan lebih berprilaku sebagai asam lemak tak jenuh (monounsaturated oils).
Sumber : Mitos vs Fakta, PASPI 2017
Sumber: Sawitindonesia.com