Indonesia Menapaki Sejarah Baru Minyak Sawit dengan Teknologi PaDePFO
Pelalawan, Riau – Setelah seratus tahun industri sawit Nusantara menghadapi berbagai tantangan, Indonesia kini siap menapaki sejarah baru dalam pengolahan minyak sawit. Hal ini diungkapkan oleh Sahat Sinaga, Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), saat berkunjung ke Kantor Bupati Pelalawan, Riau, dua hari lalu.
Sahat Sinaga memperkenalkan teknologi Pasteurizing & Degumming Palm Fruit Oil (PaDePFO), sebuah proses pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) dengan teknologi dry processing tanpa steam. Proses ini mere-launching Crude Palm Oil (CPO) menjadi Degummed Palm Mesocarp Oil (DPMO). “Ini sama seperti Canada yang mere-launching Rapeseed menjadi Canola (Canadian Oil),” tegas Sahat.
Menurut Sahat, sudah saatnya Indonesia mandiri dalam pengembangan kualitas minyak sawitnya dan meninggalkan istilah “Crude” yang merendahkan kualitas sawit. Istilah ini sengaja digunakan untuk mendiskreditkan minyak sawit dan menghasilkan emisi karbon yang tinggi dalam pengolahan TBS menjadi CPO.
Teknologi PaDePFO dipastikan menghasilkan minyak sawit dengan karakter yang jauh lebih bernilai dibandingkan CPO. DPMO stabil terhadap oksidasi dan memiliki kandungan mikro nutrisi sebesar 94-98 persen. Selain itu, emisi karbon yang dihasilkan 78 persen lebih rendah dibandingkan dengan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) warisan penjajah.
PaDePFO tidak menggunakan uap untuk melunakkan mesocarp, sehingga tidak menghasilkan Palm Oil Mill Effluent (POME) dan tidak memerlukan air dalam prosesnya. Hal ini memungkinkan pembangunan pabrik di mana saja dengan lahan sekitar 2,5 hektar dan kapasitas produksi 10-20 ton TBS per jam. Pabrik dapat dibangun dekat dengan kebun rakyat untuk menekan biaya angkut TBS.
Sahat menegaskan bahwa inilah saatnya Indonesia mengubah loyang menjadi emas. “Memang selama ini sesungguhnya sawit itu adalah emas, tapi kita terus dininabobokkan agar sawit itu terus-terusan seolah-olah hanya loyang,” pungkasnya.
Dengan teknologi PaDePFO, industri sawit Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kualitas minyak sawit, mengurangi emisi karbon, dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan.