Minyak sawit merupakan bahan pangan sumber energi dan asam lemak. Selain sumber energi, minyak sawit juga mengandung vitamin A yang relatif tinggi dibandingkan dengan bahan pangan lainnya. Minyak sawit kaya dengan beta karoten, suatu anti oksidan dan prekusor vitamin A (Krinsky, 1993). Kandungan vitamin A minyak sawit merah lebih tinggi dari dari kandungan vitamin A dari bahan-bahan makanan uang diangap sebagai sumber vitamin A seperti jeruk, wortel, pisang dan lain-lain.

Perbandingan Kandungan Vitamin A (Setara Retinol) Minyak Sawit Dibanding Bahan Lainnya.
Bahan Pangan µg Setara Retinol/100g (edible)
Jeruk 21
Pisang 50
Tomat 130
Woltel 400
Minyak Sawit Merah (refined) 5.000
Minyak Sawit Kasar (CPO) 6.700

Sumber : Hariyadi (2010)

Manfaat vitamin A dari minyak sawit bagi kesehatan manusia telah banyak dibuktikan melalui penelitian kesehatan/kedokteran. Diantaranya mencegah defisiensi vitamin A, pencegahan dan penanggulangan kebutaan, memperbaiki kekebalan tubuh. Bahkan juga bermanfaat bagi pencegahaan pernyakit kangker/tumor, anti radiasi bebas, menghambat pembengkakan hati, peningkatan imunitas tubuh, penurunan kolestrol, fungsionalitas mental, pencegahan pernyakit jantung koroner dan pembuluh darah dan lain-lain.

Minyak sawit yng memiliki vitamin A juga bermanfaat untuk mengatasi berbagai pernyakit akibat defisiensi vitamin A seperti kebutaan, xeroftalmia dan hemerolopi. Hasil penelitian Departemen Kesehatan RI tahun 1963-1965 mengungkapkan bahwa pengunaan red paml oil (RPO) dapat meningkatkan status vitamin A yakni dilihat dari kenaikan vitamin A dalam serum anak-anak (Oey, KL et.al., 1967). Kemudian hasil penelitian Puslitbang Gizi Bogor (Muhilal dkk, 1991) yang mengunakan minyak kelapa sawit dapat menyembuhkan penderita xeroftalmia yang berupa hemerolopi (buta senja).

Berdasarkan uraian diatas sangat jelas bahwa minyak sawit bukan hanya sekedar sumber energi dan vitamin  A saja tetapi juga sebagai”obat” berbagai pernyakit.

Sumber : Mitos vs Fakta, PASPI 2017

 

Sumber: Sawitindonesia.com