Selama ini berkembang presepsi bahwa telah menjadi mitos bahwa minyak goreng sawit mengandung kolestrol. Begitu kuatnya mitos tersebut sehingga masyarakat menjadi fobia bahwa mengkomsumsi makanan-makanan yang mengandung minyak seperti gorengan, cenderung dihindari karena takut kolestrol.

Presepsi yang kemudian terbentuk akibat kampanye negatif/hitam yang dilakukan American Soybean Association (ASA) awal tahun 1980. Untuk memojokan minyak nabati tropis khususnya minyka sawit yang mulai mengancam pasar minyak kedelai di seluruh dunia, ASA melancarkan propaganda yang menuduh minyak sawit mengandung kolestrol dan bahkan sempat mengusulkan agar pemerintah USA melarang minyak sawit masuk ke Amerika Serikat. Namun tuduhan tersebut tidak pernah terbukti oleh riset-riset ahli gizi dan kesehatan di berbagai negara.

Sejauh ini tak satupun ahli-ahli gizi didunia yang pernah mengatakan bahwa minyak goreng dari nabati seperti minyak goreng sawit mengandung kolestrol. Kolestrol hanya dihasilkan oleh hewan dan manusia, sedangkan tanaman tidak memiliki kemampuan menghasilkan kolestrol.

Sumber: Mitos vs Fakta, PASPI 2017

 

Sumber: Sawitindonesia.com