Palembang (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) mendorong Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) membangun pabrik kelapa sawit untuk menjaga kestabilan harga di tingkat petani.

Gubernur Sumsel Herman Deru, di Palembang, Sabtu, mengatakan pembangunan pabrik kelapa sawit dianggap sebagai solusi atas harga rendah tandan buah segar (TBS) di tingkat petani.

“Saat ini harga TBS berada di bawah Rp1.000 per kg, sehingga menyulitkan kehidupan petani sawit,” kata Herman Deru, setelah membuka acara diskusi “Kelembagaan Mitra Kelapa Sawit” dan sekaligus pengukuhan kepengurusan Apkasindo Sumsel.

Ia mengatakan pemprov berharap di bawah kepemimpinan Slamet Somosentono ini, Apkasindo diharapkan dapat menjembatani petani dan pabrik kelapa sawit, sehingga harga sawit dapat stabil dan petani menjadi sejahtera.

Terkait ini, Herman Deru berencana mengeluarkan surat keputusan (SK) maupun peraturan gubernur (pergub), sehingga tidak ada ketimpangan harga jual kelapa sawit tersebut.

“Hal itu untuk menyelaraskan harga sawit yang sesuai dengan SK menteri, sehingga lebih tajam,” kata Herman Deru.

Melalui SK maupun pergub tersebut, secara tak langsung Herman Deru berupaya agar harga jual sawit tidak ada ketimpangan di setiap daerah.

Ketua Umum DPP Apkasindo Gulat Manurung mengatakan Sumsel bakal membangun 10 pabrik pengolahan minyak sawit yang bakal tersebar di sejumlah daerah mulai dari Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Banyuasin, Musi Banyuasin, dan lainnya.

Saat ini selisih harga di tingkat petani dan pabrik kelapa sawit sekitar Rp300-400 per kg.

“Selain mendirikan pabrik, kami juga akan mengembangkan koperasi petani sawit,” kata dia pula.

 

Sumber: Sumsel.antaranews.com