Warta Ekonomi, Jakarta – Konversi lahan pangan utama, yakni lahan padi, yang luas dapat mengancam penyediaan beras nasional. Perkembangan luas kebun sawit di Indonesia pernah dituding sebagai salah satu penyebab berkurangnya luas areal padi di Indonesia. Padahal, perkebunan sawit yang hampir seluruhnya di luar Pulau Jawa ternyata tidak mengurangi luas areal padi.

Melansir laporan PASPI, data Kementerian Pertanian (2015) mencatat, areal pertanian padi di luar Pulau Jawa justru cenderung meningkat. Sebaliknya, lahan padi di Pulau Jawa justru menunjukkan kecenderungan yang menurun akibat konversi ke sektor nonpertanian seperti sektor industri, infrastruktur, dan perumahan.

“Namun, secara keseluruhan luas areal padi nasional masih relatif stabil pada sekitar 13 juta hektare dengan kecenderungan yang meningkat,” catat laporan PASPI.

Tentu saja pada level daerah/lokal terjadi konversi areal pertanian padi menjadi areal nonpadi termasuk untuk sawit rakyat. Hal ini lantaran petani merasa lebih menguntungkan mengembangkan usaha nonpadi. Pilihan petani untuk memilih komoditas/usaha yang menguntungkan baginya dilindungi Undang-undang No. 12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman.

“Namun, secara keseluruhan ekspansi kebun sawit yang seluruhnya di luar Pulau Jawa, juga diikuti ekspansi areal tanaman padi,” catat laporan PASPI.

 

Sumber: Wartaekonomi.co.id