Asosiasi Pengusaha Biofuel Indonesia (APROBI) menjamin pasokan biodiesel untuk menjalankan program campuran 30 persen biodiesel dengan Solar (B30). Saat ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah melakukan uji coba B30.

Ketua APROBI MP Tumanggor mengatakan, saat ini ada 19 pabrik pengolah minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) yang menghasilkan 12 juta Kilo liter (Kl). Dari produksi tersebut, 6 juta Kl diserap untuk dalam negeri dan 1,5 juta Kl untuk diekspor.

“Sekarang kita ekspor 1,5 juta Kl, untuk dalam negeri 6 juta Kl. Masih bisa kira-kira 5 juta Kl lagi,” kata Tumanggor, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6/2019).

Dia melanjutkan, saat ini masih ada 5 juta Kl Biofuel yang belum terserap, jika program B30diterapkan maka konsumsi biofuel dalam negeri akan bertambah 3 juta Kl. Dengan begitu meski ada tambahan konsumsi stok biodiesel yang diproduksi dalam negeri masih cukup.

“Jadi kalau 2020 tambah lagi 3 juta Kl, baru 9 juta Kl. Tambah ekspor 1,5 jutaKl, baru 10,5 juta Kl. Masih ada idle 1-1,5 juta Kl,” tuturnya.

Menurut Tumanggor, kebijakan pencampuran biodiesel dengan solar‎ menarik kalangan pengusaha untuk membangun pabrik biodiesel, dengan begitu pasokan biodiesel dalam negeri akan bertambah dan tidak ada kekhawatiran kehabisan pasokan.

“Tapi dengan kebijakan seperti ini banyak juga pengusaha sekarang yang mau membangun pabrik biodiesel,” tandasnya.

 

Sumber: Liputan6.com