Nilai ekspor Indonesia membaik karena naiknya harga komoditas. Ketergantungan pada komoditas tidak menguntungkan dalam jangka panjang.

Nilai ekspor minyak sawi tmentah dan batubara naik tajam pada periode Januari-September 2017 masing-masing 41 persen dan 50 persen. Meskipun ekspor komoditas mulai kembali meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, pengalaman di dalam negeri dan negara-negara lain mengajarkan untuk meninggalkan ketergantungan pada ekspor komoditas.

Pengaruh turunnya harga komoditas masih kita rasakan ketika harga komoditas turun. Pada tahun 2013-2016, harga turun 30-50 persen, pertumbuhan ekonomi Indonesia ikut turun. Penurunan harga komoditas memengaruhi penerimaan pajak, industri pendukung, dan lapangan kerja.

Belum terlalu lama ketika kita diingatkan untuk tidak menggantungkan diri pada ekspor komoditas. Pengalaman memperlihatkan, harga komoditas berfluktuasi di pasar ekspor.

Negara-negara berkembang yang ekonominya didominasi oleh devisa dari ekspor komoditas terbukti pertumbuhan ekonominya tidak dapat tinggi kecuali segera mendiversifikasi ekonominya dengan mengembangkan sektor manufaktur.

Kita sudah merasakan dampaknya pacfa ekonomi dalam lima tahun terakhir. Ketika sumber komoditas habis, kita tidak memiliki kekuatan ekonomi lagi.

Percepatan industrialisasi tidak bisa tidak harus berjalan dan direncanakan dengan baik. Indonesia memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif yang disebabkan oleh kondisi geografis, jumlah penduduk yang besar serta berusia muda, dan tingkat kemakmuran yang membaik.

Pilihan pada produk pertanian dalam arti luas dan perikanan memberi peluang untuk pertumbuhan berkelanjutan secara lingkungan ataupun dalam pasokan bahari baku, penyerapan lapangan kerja, dan pasar di dalam negeri serta ekspor produk olahan.

Industri pendukung di hulu dan hilir, seperti permesinan, serta kegiatan ekonomi lain, seperti industri keuangan dan perdagangan, dapat tumbuh dengan menggunakan pertanian dan perikanan sebagai lokomotif. Kita juga dapat mendorong pemerataan pertumbuhan antar-wilayah dan pulau serta antara desa dan kota

Mendorong agro industri juga sejalan dengan keinginan pemerintah menjadikan pariwisata sebagai sumber pertumbuhan dan penghasil devisa. Pariwisata akan bermanfaat ganda apabila dapat menumbuhkan inisiatif lokal untuk memasok kebutuhan wisatawan.

Kita memiliki semua potensi ita Yang dibutuhkan adalah menajamkan prioritas dan koordinasi oleh pemerintah.

 

Sumber: Kompas