Sebagai komoditas unggulan dan mempunyai peranan besar dalam perdagangan internasional minyak sawit asal Indonesia, membutuhkan strategi dan dukungan secara bersama (stakeholder) dalam pengelolaan berkelanjutan.

Direktur Penyaluran Dana BPDP-KS, Herdrajat Natawijaya, mengatakan BPDP-KS mempunyai tugas untuk mendorong pertumbuhan industri minyak sawit rakyat melalui dukungan pendanaan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau replanting perkebunan kelapa sawit milik petani sebesar Rp25 juta per hektar.

“Petani kelapa sawit memiliki peran penting bagi pertumbuhan perkebunan kelapa sawit nasional, lahan perkebunan kelapa sawit nasional sebesar lebih dari 42% merupakan milik petani,” kata Herdrajat dalam diskusi bertemakan “Quo Vadis Dana CPO Supporting Fund: Membedah Peremajaan Sawit Rakyat”, pekan lalu.

Selain memberikan dukungan dana, pemerintah juga mendorong peranan pasar domestik untuk terus meningkatkan konsumsi minyak sawit melalui program mandatori biodiesel. Secara bertahap, konsumsi biodiesel selalu bertambah, saat ini kebijakan mandatori B20 terhadap penggunaan Biodiesel nasional.

Advisor Kantor Staff Kepresidenan (KSP), Abetnego Tarigan menegaskan keberpihakan pemerintah kepada perkebunan kelapa sawit milik rakyat yang mengolah lahannya untuk mencari penghidupan.

Melalui pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan maka praktek budidaya menanam kelapa sawit di perkebunan Kelapa Sawit milik petani akan menghasilkan panen Tandan Buah Segar (TBS) yang lebih baik.

“Produktivitas hasil panen perkebunan kelapa sawit milik petani akan menjadi lebih baik dan masa depannya akan lebih sejahtera,” kata Abetnego.

Sementara itu, Direktur Mutu Certification, Irham Budiman mengatakan praktek budidaya terbaik dan berkelanjutan menjadi bagian dari perkebunan kelapa sawit rakyat. Untuk itu, petani kelapa sawit membutuhkan banyak dukungan dari berbagai pihak supaya kebun sawitnya berhasil.

“Praktek budidaya terbaik dan berkelajutan harus dilakukan petani kelapa sawit, supaya hasil panen petani dapat menyejahterakan kehidupannya. Apalagi, masa depan sertifikasi Indonesia Susutainable Palm Oil (ISPO), Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan International Sustainability Carbon Certification (ISCC) dapat membantu meningkatkan hasil jual TBS milik petani,” jelas Irham Budiman.

Dengan adanya dukungan dari pemerintah, petani sawit yang tergabung dalam Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) mengharapkan adanya perbaikan kesejahteraan petani kelapa sawit.

“Kemampuan praktek budidaya dan akses pasar petani kelapa sawit dapat lebih meningkat. dan, keberadaan petani harus mendapatkan dukungan dari semua pihak,” pungkas Mansuetus Darto, Ketua Umum SPKS.

 

Sumber: Sawitindonesia.com