Setiap detik atmosfer bumi dijelajahi sampah karbon dioksida dari kegiatan manusia di planet bumi. Manusia, hewan, kendaraan bermotor serta pabrik-pabrik di seluruh dunia membaunag (emisi) karbon dioksida (gas rumah kaca) yang berlebihan ke atmosfer bumi, yang telah memicu terjadinya pemanasan global dan perubahan lingkungan. Untuk mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer bumi selain menurunkan emisi gas rumah kaca juga diperlukan penyerapan kembali gas rumah kaca tersebut.

Setiap tumbuhan baik tanaman hutan maupun tanaman kelapa sawit memiliki kemampuan menyerap karbon dioksida dari atmosfer bumi. Melalui fotosintesa yang dilakukan tanaman, karbon dioksida yang ada di atmosfer bumi diserap tanaman. Lewat metabolisme tanaman tersebut, karbon dioksida dipecah menjadi karbon dan oksigen. Karbon kemudian diproses dan diubah menjadi tubuh tanaman (akar,batang, daun) dan produksi tanaman untuk kebutuhan manusia.

Sedangkan oksigen dikeluarkan ke atmosfer/udara bumi untuk kehidupan manusia, yang kita hirup saatmenarik nafas. Karena tumbuhan memiliki kemampuan menyerap karbon dioksida  dari atmosfer bumi dan menghasilkan oksigen (memasok oksigen) ke asmosfer bumi, tumbuhan hijau termasuk kelapa sawit disebut juga sebagai “paru-parunya” ekosistem. Jika dibandingkan antara kelapa sawit dan hutan. Setiap hektar kebun sawit secara netto menyerap 64 ton karbon dioksida setiap tahun dan menghasilkan oksigen sekitar 18 ton.

Penyerapan Karbon Dioksida dan Produksi Oksigen Antara Perkebunan Kelapa Sawit dan Hutan Tropis.

Indikator Hutan Tropis Perkebunan Kelapa Sawit
Asimilasi Kotor (Ton CO2/Ha/Tahun) 163,5 161,0
Total Respirasi (Ton CO2/Ha/Tahun) 121,1 96,5
Asimilasi Netto (Ton CO2/Ha/Tahun) 42,4 64,5
Produksi Oksigen (O2) (Ton CO2/Ha/Tahun) 7,09 18,70

Sumber: Henson (1999), PPKS (2004, 2005)

Sedangkan hutan secara netto menyerap sekitar 42 ton karbon dioksida dan menghasilkan oksigen sekitar 7 ton. Dengan demikian untuk fungsi penyerapan karbon dioksida dari atmosfer bumi dan produksi oksigen, perkebunan kelapa sawit justru lebih unggul dari hutan.

Sumber: Mitos vs Fakta, PASPI 2017

 

Sumber: Sawitindonesia.com