Wabah virus corona Covid-19 makin meluas keseluruh provinsi di tanah air termasuk provinsi penghasil komoditas kelapa sawit. Pilihan untuk lockdown pun terus menjadi perdebatan, menyusul munculnya usulan dari kalangan dan tokoh nasional agar Presiden jokowi segera mengikuti strategi negara lain guna menerapkan lockdown.

“Namun demikian pilihan lockdown ini sangat mengkhawatirkan bagi kehidupan petani kelapa sawit yang sangat bergantung kepada harga minyak sawit mentah (CPO) dan tidak punya lahan pangan kecuali kebun sawit itu saja,” kata Sekjen Serikat Petani Kelapa Sawit, Mansuetus Darto, dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, belum lama ini.

Lebih lanjut kata dia, bila Presiden memilih untuk menerapkan lockdown maka bisa memperparah kehidupan petani sawit pasalnya mereka tidak punya stok pangan seperti beras, sayur, buah-buahan atau kebutuhan gizi secara umum. Selama ini para petani sawit (plasma dan swadaya) selalu membeli di pasaran. Dari hasil penjualan TBS (Tandan Buah Sawit) mereka membeli  kebutuhan makan. Kalau harga sawitpun ikut turun mereka akan kelaparan atau mengurangi pembelian.

“Akibat covid-19 ini juga harga TBS mulai perlahan turun. Sebab ada penurunan transaksi perdagangan di negara-negara tujuan ekspor CPO (crude palm oil) yang rata-rata sudah dihantam oleh corona ini seperti Cina, Arab, Eropa,” katanya.

Sebab itu pilihan lockdown akan makin mempersulit petani karena bisa jadi aktivitas panen akan berkurang, distribusi pupuk terhambat, peremajaan sawit tidak capai target serta Aktivitas pabrik kelapa sawitpun akan berkurang. “Ketika petani tidak bisa lagi panen atau pabrik sawit tidak beroperasi maka petani akan kelaparan”, kata Mansuetus Darto.

Karena itu, Darto berharap, agar usulan lockdown bukan menjadi pilihan strategi pemerintah karena akan membahayakan 10 juta umat manusia Indonesia yang bergantung pada sawit.

“SPKS Juga berharap agar Pemerintah tetap memberikan jaminan distribusi pangan ke kabupaten  dengan harga yang terjangkau, operasional pabrik kelapa sawit tetap dibuka serta menjamin sosialisasi pencegahan covid19 ke desa-desa sawit dengan memobilisasi seluruh perusahaan sawit untuk ikut berpartisipasi membantu pemerintah memerangi Korona,” tandas Darto.

 

Sumber: Infosawit.com