Sebagai produsen alat berat dan peralatan tempur untuk militer, PT Pindad tidak ketinggalan memanfaatkan biodiesel untuk bahan bakar produk yang dibuatnya. Dalam waktu dekat, PT Pindad akan meluncurkan alat berat dan panser yang sudah memakai bahan bakar campuran minyak nabati hingga 50%.
“Sekitar pertengahan bulan ini diluncurkan,” kata Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga di Kementerian Perindustrian di Jakarta pekan lalu. PT Pindad juga akan mengkonversi semua bahan bakar produknya dengan biodiesel.
Menurut Sahat, Pindad akan luncurkan B50 untuk seluruh mobil panser dan alat berat akan dikonversi menggunakan bahan bakar campuran minyak sawit hingga 50%. Proyek ini inisiasi bersama antara Kementerian Perdagangan yang berupaya menekan impor alat berat dan persenjataan, sekaligus meningkatkan potensi produk yang bisa dieskpor.
Salah satu produk Pindad yang sudah diekspor adalah panser Anoa (Medium Personnel Carrier). Dengan kemampuan memakai bahan bakar biodiesel yang lebih banyak kandungan minyak nabati, ekspor Anoa diharapkan bisa lebih tinggi.
Sahat mengatakan melalui pengembangan teknologi ini bahan bakar biodiesel akan semakin diterima berbagai lini industri. Persepsi bahwa biodiesel tidak cocok untuk mesin selama ini secara perlahan dapat dipangkas. “Sebenarnya tidak ada masalah dalam penggunaan biodiesel di mesin,” kata Sahat.
Sumber: Nasionalisme.co