Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengkritik kinerja sejumlah menteri yang lambat mensertifikatkan lahan sawit petani. Padahal, instruksi ini sudah berulangkali dimintanya semenjak peresmian Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) semenjak 2017.

“Kebun petani segera disertifikatkan asalkan tidak berada di lahan sengketa. Tahun lalu, saya sudah minta di Muba (red-Musi Banyuasin). Tapi kenapa tidak bisa cepat,?” tanya Jokowi.

Jokowi menjelaskan bahwa sudah banyak petani sawit yang menunggu program sertitikasi kebun.”Petani setuju atau tidak kalau kebun cepat disertifikatkan,”tanya presiden kepada peserta IPOC yang dihadiri sekitar 300 petani sawit dari berbagai daerah.

“Yang tidak setuju silakan maju, saya kasih sepeda,”kelakar Jokowi sambil tersenyum.

Selanjutnya, Presiden Jokowi menginstruksikan kepada Menteri Perekonomian RI untuk mempercepat sertifikasi kebun sawit petani. Kepemilikan sertifikat ini menjadi penting bagi keberlangsungan kegiatan peremajaan.

Rino Afrino, Wakil Sekjen Asosiasi Petani menjelaskan kepemilikan sertifikat dapat menjadi solusi terhadap keterlanjuran kebun petani yang berada di kawasan hutan. Pasalnya, petani sangat menderita karena produksi TBS mereka ditolak oleh pabrik kelapa sawit.

“Saat kondisi harga TBS sangat rendah lalu diperparah dengan kebijakan pabrik yang menolak penolakan TBS. Padahal kebun petani bukan di hutan lindung dan kawasan konservasi,”pungkasnya.

 

 

Sumber: Sawitindonesia.com