Program peremajaan atau replanting perkebunan kelapa sawit rakyat resmi dimulai. Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.  Kegiatan menjadi program pertama pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk memperbaiki tanaman rakyat berusia tua.

Presiden meresmikan peremajaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin dengan luas lahan sekitar 4.400 hektare (ha). Pada peresmian ini, Jokowi melakukan penanaman bibit kelapa sawit sebagai simbol bahwa replanting sawit telah dimulai.

Turut hadir pada acara tersebut, antara lain, Darmin Nasution Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian, Joko Supriyono Ketua Umum GAPKI, BPDP Kelapa Sawit, pengurus Apkasindo, sejumlah pengusaha, petani sawit dan pemerintah daerah lainnya.

Dalam sambutannya, Jokowi menegaskan bahwa program replanting kebun kelapa sawit rakyat, sepenuhnya didanai oleh pemerintah. Hal ini sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit di Indonesia.

“Jadi kita akan meremajakannya, dan kita akan tanggung biayanya,” kata Jokowi di Desa  Panca Tunggal, Kabupaten, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat lalu.

Presiden Jokowi berharap, program replanting dapat meningkatkan produksi kelapa sawit petani yang masih rendah sekitar 2 ton minyak sawit (CPO) per hektare, karena sudah tua dan rusak. Untuk itu,  peremajaan perkebunan kelapa sawit menjadi sesuatu mendesak dan perlu dilakukan. Salah satu caranya, dengan pemerintah memberikan bibit berkualitas dengan produktivitas CPO hingga 8 ton per hektare.

Untuk tahun ini, peremajaan perkebunan kelapa sawit masih fokus di  Sumatera. Namun, tidak menutup kemungkinan program peremajaan ini juga akan berlanjut ke Kalimantan pada tahun depan. “Kita mulai dari Sumatera Selatan dulu. Bulan depan saya dorong masuk ke Sumatera Utara, bulan depannya lagi masuk ke Jambi, masuk ke Riau. Tahun depan baru akan saya dorong masuk ke Kalimantan,” tambahnya.

Saat ini, pemerintah masih fokus untuk menjalankan program peremajaan perkebunan kelapa sawit. Setelah peremajaan kebun kelapa sawit berhasil, kata dia, akan dilanjutkan pada peremajaan perkebunan karet, kopi, kakao, dan pala. Rata-rata tanaman itu telah berusia tua sekitar 15-25 tahun, sehingga perlu segera diremajakan agar produksinya meningkat.

Sementara itu tanah yang semula masuk lahan hutan kini telah beralih menjadi lahan rakyat melalui pembagian sertifikat. Presiden kemudian memberikan sertifikat tanah kepada 1.300 petani kelapa sawit, yang lahannya masuk kawasan hutan.

Menanggapi hal tersebut, Joko Supriyono Ketua GAPKI menyambut baik berjalannya program replanting tahun ini. Joko  Supriyono memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan penanaman perdana replanting sawit rakyat karena menunjukkan bukti Pemerintah RI di bawah Presiden Jokowi  mendukung penuh industri kelapa sawit nasional. Ini juga sebagai bukti bahwa pemerintah telah menempatkan industri kelapa sawit sebagai industri strategis yang telah terbukti dan tetap akan menjadi andalan ekonomi nasional.

“Baik untuk mengurangi kemiskinan, memperbaiki pemerataan pendapatan, dan perekonomian Indonesia secara umum seperti menjadi sumber pendapatan devisa negara,”kata  Joko Supriyono.

Ditemui secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan, apabila petani dapat memproduksi 8 ton CPO per ha, maka akan menghasilkan 32 ton tandan buah segar (TBS) per ha. “Harga akan dijaga lebih baik. Jadi bisa berharap petani bisa lebih sejahtera,” kata Darmin.

Selain peremajaan kelapa sawit, menurutnya, pemerintah juga akan mendorong sertifikasi ISPO untuk seluruh perkebunan sawit rakyat. Dengan sertifikasi ini, produk kelapa sawit Indonesia bisa diterima di pasar internasional karena terbukti menjalankan sistem perkebunan berkelanjutan.

 

Sumber: Sawitindonesia.com