PT Perkebunan Nusantara III atau PTPN Holding menargetkan produksi Crude palm oil (CPO) mencapai 23 juta ton paJa tahun ini. Sebanyak 12 juta ton bakal disisihkan buat program biodiesel 20 persen (B20).

Direktur Utama PTPN III Dolly P Pulungan mengatakan, PTPN komitmen untuk mendukung ketahanan energi melalui program B20. “Langkah ini dilakukan dengan memaksimalkan sinergi dengan BUMN bidang energi,” kata Dolly di Jakarta, kemarin.

Sedangkan sisanya sebesar 1,1 juta ton akan dimaksimalkan dalam perdagangan internasional. Selain menambah pendapatan perseroan, hasil ekspor juga akan menambah pundi-pundi devisa negara.

Tidak hanya CPO, Dolly mengatakan, perseroan juga serius menggenjot produksi teh, karet, kakao, gula, dan kopi. Dengan begitu, hilirisasi industri berbahan baku komoditas strategis bakal terus didorong agar berkontribusi terhadap perekonomian negara.

Rencana jangka panjangnya, PTPN bisa memberikan kontribusi Rp 80 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di 2022. Proses transformasi ke sektor hilir, perseroan akan memanfaatkan penerapan teknologi, pengembangan riset, serta inovasi industri 4.0.

“Kami yakin akan menghasilkan kinerja keuangan yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan karyawan dan perekonomian masyarakat di sekitar perkebunan .”cetusnya.

Sebagai informasi, perseroan saat ini memiliki luas areal lahan sekitar 1,1 juta hektare (ha) yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Sulawesi. Secara keseluruhan. lahan yang sudah bersertifikat Hak Guna Usaha (HGU) seluas 1 juta ha dan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) sekitar4.300 ha. Jumlah karyawan PTPN tercatat mencapai 115 ribu orang.

Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan, transformasi yang sedang berjalan harus bisa mendorong perseroan menjadi Indonesia Modern Agriculture Company. Salah satu upaya yang dilakukan dengan memperkuat keuangan, menerapkan teknologi modern dan efisien, meningkatkan riset dan pengembangan, serta mendorong terjadinya inovasi bisnis lain. Termasuk menjalin kerja sama strategis dengan BUMN dan swasta.

Rini menerangkan, transformasi dilakukan dengan beberapa langkah utama yang berfokus kepada komoditas perkebunan strategis nasional seperti kelapa sawit, karet, gula, teh, kopi dan kokoa. PTPN juga sedang mengembangkan industri hilir yang berbasis komoditas utama dan berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan nasional seperti minyak goreng dan biofuel/green diesel.

Langkah lainnya, PTPN terus meningkatkan produktivitas melalui penerapan Industri 4.0 di operasional perusahaan. Kemudian menjalankan praktik-praktik operasional perkebunan yang berkelanjutan, hingga meningkatkan eskpor produk perkebunan yang berkualitas kepada pangsa pasar regional dan global.

Sumber: Rakyat Merdeka