Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menggunakan benih DxP Socfindo MTG (Moderat Tahan Ganoderma) dalam peresmian peremajaan tanaman sawit perdana di Desa Kota Tengah Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Senin, 27 November 2017. Benih ini diproduksi PT Socfindo Indonesia (Socfindo) salah satu produsen benih sawit tertua dan terbesar di Indonesia.

“Benar, besok benih Socfindo MT Gano yang digunakan (Presiden Jokowi),” kata Andi Suwignyo, GM PT Socfin Indonesia (Socfindo), dalam keterangannya kepada sawitindonesia.com, Minggu, 26 November 2017.

Mengapa pilihan jatuh kepada benih Socfindo MT Gano? Menurut Andi Suwignyo, dalam kegiatan penanaman perdana ini belum diketahui kondisi lahan di lapanangan, apakah sudah terinfeksi ganoderma atau belum. Untuk itu, benih MT Gano dijadikan material tanaman untuk menghindari resiko kehilangan tanaman dalam pertumbuhannnya.”Atas dasar itulah, kami berikan MT Gano dalam tanam perdana,” jelasnya.

Keunggulan karateristik DxP Socfindo MT Gano adalah produktivitas tandan buah segar (TBS) dapat mencapai sekitar 31-34 ton/hektar/tahun, palm oil extraction rate (OER) 26-28% dan palm kernel extraction 3,2-4,2%. Kemudian produktivitas CPO berkisar 8-9,5 ton/hektar/tahun dan PKO 0,9-1,2 ton/hektar/tahun.

Benih Socfindo MT Gani cocok digunakan untuk masa peremajaan pohon sawit (replanting) atau tanaman sawit generasi kedua dan generasi ketiga. Pasalnya, penyakit ganoderma muncul ketika usia tanaman sudah tua.

Benih MT Gano telah mendapatkan pengakuan Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian No. 4569/Kpts/SR.120/8/2013 tanggal 12 Agustus 2013. Dengan legalitas ini, PT Socfin Indonesia memperoleh izin untuk mendistribusikan dan memasarkan bahan tanaman DxP MT Gano di Indonesia.

Andi Suwignyo menuturkan bahwa volume penjualan benih MT gano sampai tahun ini mencapai 2,2 juta butir sesuai kapasitas produksi tahun ini.

 

Sumber: Sawitindonesia.com