PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau tahun ini memperoleh jatah program peremajaan kelapa sawit seluas 26.500 hektare (ha) yang menjadi perolehan paling tinggi di seluruh Indonesia. Perolehan lahan yang cukup luas untuk peremajaan kepala sawit Riau yang diberikan pusat itu dengan pertimbangan potensi sawit Riau yang cukup besar. “Peremajaan komoditas nonmigas itu seluas 26.500 ha merupakan bagian dari target yang diusulkan ke pusat untuk peremajaan dan tahun yang sama, sebelumnya seluas 23.774 ha,” kata Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli seperti dilansir Antara di Pekanbaru, pekan lalu.
Karena itu, kata Zulfadli, dari jatah 26.500 ha peremajaan yang diberikan pusat, Disbun Riau menargetkan bisa terealisasi 80% hingga akhir 2021. “Untuk mencapai target 80% replanting itu, membutuhkan dukungan semua pihak terkait, sehingga perlu digandeng Asosiasikelapa sawitdan pihak terkait lainnya untuk mendukung suksesnya program ini,” katanya. Dari luas total luas lahan peremajaan itu, tersebar di Kabupaten Kampar seluas 4.500 ha, di Kabupaten Rokan Hulu 2.000 ha, di Kabupaten Pelalawan 5.000 ha, di Kabupaten Rokan Hilir 2.000 ha, dan di Kabupaten Siak seluas 4.000 ha.
Berikutnya di Kabupaten
Kuantan Singingi seluas 3.000 ha, di Kabupaten Indragiri Hulu 2.000 ha, di Kabupaten Bengkalis 1.000 ha, di Kabupaten Indragiri Hilir 2.000 ha, dan di Kota Dumai. “Kalau melihat pemberian target pusat, Kabupaten Kampar paling luas mendapat peremajaan kelapa sawit dan paling kecil yakni di Kota Dumai atau hanya seluas 1.000 ha saja. Sedangkan dua daerah lainnya yakni Kepulauan Meranti dan Pekanbaru tidak memiliki target replanting karena tidak punya potensi kelapa sawit,” kata dia.
Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, pada 2021, juga menargetkan peremajaan tanaman sawit tidak produktif karena menggunakan bibit asalan dan berusia tua di lahan milik kelompok tani seluas 1.500 ha. Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Erri Siagian mengatakan, target peremajaan tahun ini lebih luas dari 2020 yang hanya 500 ha. Saat ini, sudah ada sejumlah petani yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini yang membentuk kelompok tani untuk diusulkan sebagai calon petani dan calon lokasi (CPCL) peremajaan sawit. Target peremajaan ini tersebar di Kecamatan Kota Mukomuko, Air Manjuto, Pondok Suguh, Penarik, XIV Koto, Lubuk Pinang, dan Malin Deman.
Sumber: Investor Daily Indonesia