SURABAYA – Peningkatan produktivitas komoditas kelapa sawit menjadi salah satu penyumbang laba bersih PT Perkebunan Nusantara IFI atau PTPN Holding yang mencapai Rp478 miliar selama Januari-Agustus 2017.

Nilai tersebut melonjak 130% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu. PTPN Holding mencatat pada Januari- Agustus 2016, perseroan sempat mengalami kerugian sebesar Rpl ,57 triliun.

Tahun ini, keuntungan yang diperoleh selama 8 bulan pertama didapat dari peningkatan penjualan, perbaikan produktivitas komoditas tanaman, serta efisiensi di segala lini usaha.

Direktur Utama Perkebunan Holding Nusantara Dasuki Amsir dalam keterangan resminya menjelaskan penjualan perseroan selama Januari-Agustus tahun ini tercatat sebesar Rp21,16 triliun atau meningkat 9% dibandingkan periode sama tahun lalu yaitu sebesar Rpl9,5 triliun.

“Selain itu, produktivitas komoditas kelapa sawit juga meningkat sebesar 18% dibandingkan dengan tahun lalu. Sejak 2016, program transformasi yang dijalankan perseroan sudah on track. Kami optimis perbaikan kinerja terus berlanjut sampai akhir tahun ini,” jelas Dasuki, Kamis (5/10).

Dasuki menjelaskan sejak awal tahun ini, tren kenaikan laba bersih konsisten terjadi setiap bulan. Hal tersebut ditopang oleh peningkatan kinerja anak usaha Holding Perkebunan Nusantara. Menurutnya, program transformasi PTPN akan terus dapat memperbaiki kinerja perseroan secara menyeluruh.

Bermodalkan kenaikan .laba tersebut, Dasuki mengaku optimistis dapat memenuhi target yang sudah dituangkan perseroan ke dalam RKAP 2017 yaitu sebesar Rp650 miliar sepanjang tahun ini. “Dengan tetap menerapkan strategi corporate turnaround, kami optimistis target tahun ini tercapai,” katanya.

Holding Perkebunan Nusantara merupakan induk usaha dari PTPN I sampai PTPN XIV yang dibentuk berdasarkan PP No.72/2014. Sebanyak 90% saham PTPN I sampai PTPN XIV dimiliki oleh Holding Perkebunan Nusantara dan sisanya 10% dimiliki pemerintah.

Holding Perkebunan Nusantara memiliki cakupan usaha berupa budidaya tanaman, produksi, perdagangan, pengembangan usaha bidang perkebunan, agrowisata, agrobisnis, agroindustri, agroforestry, dan usaha lainnya dengan total aset hingga April 2017 sekitar Rpll3 triliun.

Komoditas yang dikelola di atas lahan 1,18 juta hektar adalah kelapa sawit, karet, gula, teh, kopi, kakao, tembakau, aneka kayuan, buah-buahan, dan aneka tanaman lainnya. Adapun, komoditas sawit merupakan penopang utama pendapatan perseroan.

Bisnis mencatat PTPN Holding baru dapat menikmati pundi laba bersih dalam dua tahun terakhir. Setelah kerugian sempat mencapai Rp613 miliar pada 2015 lalu, perseroan akhirnya mulai mencatatkan untung pada Januari 2017.

Selain itu, Dasuki menyebut perseroan terus melakukan upaya efisiensi untuk mengantisipasi penurunan harga komoditas yang bisa sewaktu-waktu terjadi.

(Dara Aziliya)

 

Sumber: Bisnis Indonesia