Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Tanoto Foundation, dan Badan PBB untuk Pembangunan (UNDP), meluncurkan Sustainable Development Goals (SDG) Academy Indonesia.
SDG Academy Indonesia bertujuan untuk membangun karakter kepemimpinan, kemampuan manajemen dan pembuatan kebijakan, serta pemahaman mengenai isu-isu SDG bagi para peserta sehingga mampu untuk memberikan solusi inovatif. Bagi peserta institusi, SDG Academy Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kapasitasnya dalam mengembangkan atau memengaruhi kebijakan terkait SDG serta dapat mengimplementasikan program SDG.
Selain itu, institusi juga dapat meningkatkan dan memperluas kolaborasi antar organisasi dan lembaga mengenai isu-isu SDG. Dikatakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro, pemerintah Indonesia sangat serius dalam mewujudkan dan mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas bersama dengan organisasi kemasyarakatan dan sektor swasta menginisiasi SDG Academy Indonesia, yang merupakan sebuah program pengembangan kualitas sumber daya manusia Indonesia untuk meningkatkan kapasitas para pemangku kepentingan baik di pemerintah maupun non-pemerintah di seluruh Indonesia dalam melokalisasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. “SDGs Academy ini akan berperan sebagai SDGs Knowledge Hub di Indonesia,” ujar Bambang dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, belum lama ini.
Sementara itu, Anderson Tanoto mengungkapkan, sesuai dengan prinsip inklusivitas dan ‘no one left behind’ dari SDG bahwa pembangunan merupakan tanggung jawab kita semua, Tanoto Foundation berperan sebagai katalis kemitraan, baik dengan pemerintah, swasta, maupun mitra pembangunan lainnya untuk berkolaborasi mencapai tujuan-tujuan dalam SDG.
Sementara diungkapkan Kepala Perwakilan UNDP Indonesia, Christophe Bahuet, Indonesia hanya memiliki waktu 11 tahun tersisa untuk mencapai SDG, oleh karena itu dibutuhkan peningkatan partisipasi dari pelaku pembangunan pemerintah dan non pemerintah.
Namun, akses ke pengetahuan bagi semua pelaku pembangunan untuk melokalkan SDGs kerap menjadi tantangan di negara kepulauan yang besar dan luas seperti Indonesia. Akademi SDG memberikan plaform pembelajaran dan kurikulum yang inovatif. “Ini adalah respons kami untuk memenuhi tantangan untuk mempercepat kemajuan menuju SDG,” kata Christophe
Melalui proyek ini, Riau menjadi provinsi pertama di Indonesia yang meluncurkan Rencana Aksi Daerah tentang SDG di bulan Juni 2018. Tanoto Foundation juga menggandeng UNDP, Asian Agri, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan dalam kemitraan multi-pihak untuk program Sustainable Palm Oil Initiative, yang mengantarkan Asosiasi Amanah menjadi kelompok petani swadaya pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).
SDG Academy Indonesia memberikan kesempatan belajar yang meliputi sesi tatap muka, dan diikuti dengan sesi pembelajaran online, dan melalui perangkat mobile. Program ini akan diisi oleh para ahli terkemuka Indonesia yang berpengalaman dalam isu-isu spesifik SDGs, serta masalah tata kelola dan kebijakan. Selain para ahli terkemuka Indonesia, SDG Academy Indonesia juga diperkuat para pembicara dari negara-negara lain yang akan membahas topik-topik sesuai keahlian mereka.
Ada tiga program dalam SDG Academy Indonesia, yaitu SDGs Certification Program (5 bulan), Mobile Learning Program (setahun), dan Study Abroad Program (5 bulan). Program-program ini meliputi bidang: tata kelola dan kebijakan, solusi inovatif, serta pemantauan dan pelaporan.
Sumber: Infosawit.com