Eka Rahayu dan Dwi Yoga Sekar Ayu bisa jadi merupakan cikal bakal ilmuan Indonesia. Meski tingal di desa nan jauh di Kalimantan Tengah dan masih duduk dibangku terakhir Sekolah Dasar Pesona Astra, mereka berdua menunjukan semangat ilmiah yang tinggi. Prinsip keilmuan yang selalu memulai langkah penelitian dengan mengamati lingkungan sekitar, membuat sejumalah pertanyaan dan hipotesa, lazim diajarkan di dunia ilmu pengetahuan. Dalam melakukan penelitiannya, Eka dan Sekar juga melalukan proses dan penelitian untuk mencari jawaban.

Eka dan Sekar, begitu mereka menyebut kelompok penelitiannya, sangat antusiaa menjelaskan proses penelitiannya. Semua dimualai dari semangat mencintai lingkungan. Mereka ingin mengurangi hama rumput yang selalu saja menganggu tumbuhan lainnya. Munculnya spirit peneliti ini memberi “kejutan” yang menyenangkan bagi dunia pendidikan Indonesia.

Bagaimana impian Eka dan Sekar bisa menjadi kenyataan di bumi Indonesia ini? Padahal, jarak mereka sangat jauh dipelosok desa. Apapkah mungkin prestasi anak didik di Indonesia bisa lahir tanpa fasilitas yang memadai? Mungkinkah prestasi Eka dan Sekar terkait dengan kehadiran perkebunan kelapa sawit di desa mereka? Jawabannya sangat tegas sekai: Ya. Eka dan Sekar menjadi contoh bibit unggul manusia Indonesia berkat kehadiran perkebunan kelapa sawit.

Sumber: Pendidikan Untuk Anak Bangsa di Perkebunan Kelapa Sawit, GAPKI

 

Sumber: Sawitindonesia.com