Sepanjang November 2018, penyerapan biodiesel di dalam negeri yang sebagian besar ditujukan untuk program mandatori biodiesel 20 persen (B20) mencapai 607 ribu ton atau naik 17 persen dibandingkan Oktober 2018. Kenaikan penyerapan terjadi lantaran produsen biodiesel telah melakukan perbaikan sistem logistik sehingga dapat diterima dengan maksimal oleh depot-depot milik Pertamina.
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Mukti Sardjono optimistis penyerapan minyak sawit sebagai energi hijau terbarukan akan terus meningkat seiring dengan wacana pemerintah juga yang akan memanfaatkan pembangkit listrik dengan bahan bakar CPO.
“Kami akan terus mendukung upaya pemerintah untuk memaksimalkan serapan dalam negeri sebagai langkah mengurangi ketergantungan ekspor minyak sawit mentah,” ujar Mukti dikutip dari Media Indonesia, Senin, 7 Januari 2019.
Di sisi lain, ekspor minyak sawit mentah (CPO) pada periode November 2018 mengalami penurunan. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pihaknya baru saja bertemu Duta Besar Prancis untuk Indonesia dalam rangka pembahasan persoalan perdagangan CPO.
“Nanti juga akan bertemu dengan Duta Besar Uni Eropa. Perwakilan kita di sana juga terus melakukan komunikasi,” ujar Enggartiasto di kantornya, Jakarta, Senin, 7 Januari 2019.
Diharapkan, dengan pertemuan yang intens itu, pihak Uni Eropa dapat membantu mengurangi kampanye hitam terhadap komoditas sawit yang kini marak dilakukan di Benua Biru.
Sumber: Metrotvnews.com