Sebanyak 35 peserta Diklat Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (SESPARLU) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengunjungi secara langsung perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada kamis (13/12/2018).

Kunjungan tersebut dilakukan di perkebunan kelapa sawut yang dikelola Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Group, kegiatam ini merupakan sarana pembekalan kepada SESPARLU Angkatan ke-60 untuk memahami kehidupan nyata di perkebunan kelapa sawit agar dapat menjelaskan kepada dunia internasional mengenai kontribusi sawit dalam membangun, menjaga lingkungan dan hubungan baik dengan masyarakat. Seperti diketahui, ekspor produk sawit dan turunan pada 2017 menduduki urutan pertama penghasil devisa, sebesar hampir Rp 300 trilun.

Dari  informasi yang didapat InfoSAWIT, kegaitan ini merupakan rangkaian kegiatan dari satu hari sebelumnya, berupa Seminar Kelapa Sawit yang berlangsung di Kota Palangkaraya, yang diisi oleh pakar dari UGM, IPB, Badan Supervisi Bank Indonesia, dan perwakilan petani. Para pakar tersebut membahasberbagai aspek sawit, diantaranya aspek ekonomi dan sosial industri kelapa sawit, Ekologi dan Kehutanan, sawit rakyat serta pengentasan kemiskinan, dan kesehatan.

Pada kunjungan lapangan ini, peserta yang umumnya merupakan diplomat senior Kementerian Luar Negeri ini diisi dengan kunjungan ke kebun PT Windu Nabatindo Lestari (PT WNL – BGA group), sekolah binaan Yayasan Bumitama, laboratorium riset untuk melihat Good Agronomy Practice dan pabrik pengolahan kelapa sawit. Sebelum kunjungan lapangan dilaksanakan, para peserta terlebih dulu diskusi dan tanya jawab seputar industri sawit.

Ketua rombongan yang diwakili Deputi Direktur SESPARLU, P. Yusuf Arifin menyampaikan,  kunjungan ini sangat bermanfaat bagi peserta diklat dalam mengetahui dan memahami Industri sawit, baik kelebihan dan kekurangannya.

“Pemahaman yang objektif dapat kita dapatkan pada kunjungan lapangan ini. Diharapkan, kegiatan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan peserta diklat, khususnya dapat membantu menyuarakan secara positif industri sawit tanah air, yang merupakan andalan ekspor Indonesia.” ujar Yusuf Arifin.

Sementara tutur Direktur Kemitraan BPDPKS, Tulus Budhianto menyampaikan bahwa kunjungan lapangan ini merupakan sarana untuk mensosialisasikan industri kelapa sawit nasional secara positif kepada berbagai elemen penting, termasuk lembaga kenegaraan, “Kementerian Luar negeri merupakan lembaga yang menjadi sumber utama informasi di negara sahabat, sehingga diperlukan pemahaman yang komprehensif terkait industri sawit,” tandas Tulus. (T2)

 

Sumber: Infosawit.com