Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menjadi pengimpor terbesar kedua komoditi minyak hewan/nabati dari Sumatera Utara.

“Setelah India, ekspor lemak dan minyak hewan/nabati yang didalamnya ada crude palm oil/minyak sawit mentah Sumut terbesar ke RRT dari selama ini ke Uni Eropa,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Minggu (20/8/2017).

Pada semester I 2017, nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati ke India mencapai 162,762 juta dolar AS. Setelah India, nilai ekspor golongan barang terbesar itu ke RRT dengan nilai 146, 192 juta dolar AS.

“Urutan ketiga ke Uni Eropa senilai 130,238 juta dolar AS,” kata Suhaimi.

Pada semester I 2017, ekspor lemak dan minyak hewan/nabati ke RRT mengalami kenaikan sebesar 10,26 persen dibandingkan periode sama pada 2016.

Sementara ekspor komoditi serupa ke India dan Uni Eropa mengalami penurunan masing-masing 23,82 persen dan 8,22 persen Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Setia Dharma Sebayang mengatakan, pemerintah bersama asosiasi sawit sedang dan terus berupaya meningkatkan promosi sawit.

“RRT juga menjadi sasaran promosi karena potensi pasarnya yang cukup besar,”katanya.

Dengan penduduk yang cukup banyak, RRT tentu memerlukan berbagai produk hasil olahan dari sawit seperti minyak goreng, sabun, mentega dan lainnya, dalam jumlah banyak.

 

Sumber: Netralnews.com