Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Martono membeberkan sejumlah tantangan dan peluang industri kelapa sawit di tahun 2024. Menurut dia, kelapa sawit masih menjadi minyak nabati dengan pangsa pasar terbesar yaitu mencapai 33%.

“Kita masih yakin karena setiap tahun konsumsi minyak nabati selalu naik seiring dengan pertambahan penduduk di dunia,” tutur Eddy Martono saat ditemui di kantor B Universe, Jakarta, Senin (11/12/2023).

Eddy menjelaskan, konsumsi minyak nabati kian meningkat di kisaran 3-5 juta ton setiap tahunnya. Ceruk itu bisa dimanfaatkan baik melalui minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) atau minyak nabati lain.

Disamping itu, Eddy juga melihat tantangan yang masih harus dihadapi oleh pelaku industri kelapa sawit kedepan. Salah satu yang dimaksud adalah peraturan Deforestasi Uni Eropa atau EU Deforestation Regulation (EUDR).

“Tantangannya ialah EUDR yang harus kita hadapi supaya dapat menyelesaikan itu sebelum implementasi di 2025, karena ini akan menyulitkan kita apabila implementasinya cukup strict seperti yang tertulis sekarang ini,” jelas Eddy.

Sejauh ini, berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Gapki seperti kerja sama dengan Malaysia hingga melakukan pendekatan dengan Uni Eropa. “Kedutaan besar kita di Eropa juga sangat aktif untuk ini kita berharap implementasi (EUDR) akan lebih soft (pada tahun 2025 mendatang),” pungkas Eddy. Editor: Prisma Ardianto.

Sumber: gapki.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *