Dalam catatan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), untuk pasar ekspor bulan September dibandingkan Agustus 2019, kenaikan terjadi pada semua semua produk kecuali biodiesel dan minyak laurat.
Penurunan ekspor biodiesel yang besar terjadi pada pasar tujuan Tiongkok, negara Asia Tenggara dan Asia Timur lainnya. Kendati demikian, volume ekspor terbesar sampai dengan September 2019 (year to date) masih ke Tiongkok sebesar 4,8 juta ton.
Diikuti oleh Uni Eropa sebesar 4 juta ton, negara-negara Asia Tenggara dan Asia Timur selain Tiongkok sebesar 3,8 juta ton, Afrika sebesar 3,7 juta ton, dan India 3,3 juta ton.
Untuk volume ekspor September 2019 saja, ekspor terbesar adalah ke Afrika sebanyak 687 ribu ton atau senilai US$ 402 juta. Diikuti oleh Tiongkok 560 ribu ton (US$ 286 juta), India 481 ribu ton (US$ 238 juta), dan Uni Eropa 315 ribu ton (US$ 155,6 juta).
“Dengan produksi, ekspor, dan konsumsi seperti tersebut di atas, stok minyak sawit pada bulan September 2019 turun 2% dibandingkan stok bulan sebelumnya menjadi 3,73 juta ton,” kata Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono, dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, belum lama ini.
Sumber: Infosawit.com