TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU – Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot menghadiri kegiatan penanaman perdana tanaman kelapa sawit program peremajaan kelapa sawit rakyat (PSR) di KUD Desa Harapan Makmur, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Selasa 23 Februari 2021.

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau H Syafriansyah, Anggota DPRD Kabupaten Sanggau, Ketua GOW Kabupaten Sanggau, Yohana Kusbariah, Forkopincam, perwakilan dari perusahaan Bintang Harapan Desa, Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Sutari Harapan Makmur Aduardus Sunardi, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama dan masyarakat Desa Harapan Makmur.

Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot menyampaikan bahwa dirinya ingin memberikan semangat kepada para petani sawit yang hari ini mereka melakukan replanting.

“Replanting ini adalah dana yang diberikan oleh pemerintah kepada para masyarakat tani yang bantuannya perhektare Rp 30 juta rupiah. Nah, di tahun anggaran 2020 yang hari ini kita laksanakan ada 208 hektar, jadi cukup besar,”katanya, Selasa 23 Februari 2021.

Jadi, lanjutnya, ini salah satu perhatian pemerintah untuk para petani dan sebenarnya aturan perkebunan inikan kita berharap di koperasi ini mereka secara mandiri mempersiapkan diri untuk bagaimana mereka menghadapi replanting selama masa panen kurang lebih 20 tahun itu.

Mudah-mudahan nanti di periode berikutnya mereka dapat mempersiapkan diri dengan baik terkait dengan replanting tersebut.

“Baik nanti dapat menabung melalui koperasi untuk persiapan replanting untuk masa tertentu, Sehingga tidak lagi mereka berpikir dari mana bantuannya. Syukur-syukur ada bantuan dari pemerintah dan tadi kita sudah katakan pemerintah inikan terbatas juga dan tentu untuk banyak orang, bukan hanya untuk satu kelompok tertentu saja,”tegasnya.

Ia berharap transisi yang kurang lebih 3 hingga 4 tahun ini tentu juga disisi pendapatan berkurang. dan kita berharap mereka harus cerdas bagaimana menggunakan lahan ini untuk dijadikan tanaman tumpang sari.

“Yang mana tadi pak Kadis Perkebunan dan Peternakan sudah mengingatkan supaya mereka melakukan bagaimana upaya-upaya untuk bisa dapat uang tambahan dari areal yang sudah di caping ini dan tentu tanaman tumpang sari sangat dibutuhkan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau, H Syafriansyah menyampaikan bahwa kegiatan replanting ini sudah kita mulai dari tahun 2019. Pada tahun 2019 kita bisa realisasikan lebih kurang 1000 hektar dan kemudian di tahun 2020 sebesar 2.200 hektar, jadi total sekarang sudah 3.200 hektar.

“Dan hari ini merupakan bagian dari 3.200 hektar itu seluas 208 hektar KUD Sawit Sutari Desa Harapan Makmur ini,”katanya.

Dari 3.200 hektar ini, lanjutnya, Sudah 2.094 hektar yang sudah tanam, bearti kurang lebih 70 persen dan inilah bentuk perhatian pemerintah yang seperti disampaikan Pak Wakil Bupati tadi untuk membantu masyarakat.

“Perlu kami sampaikan mudah-mudahan dengan kehadiran Bapak Wakil Bupati disini memberikan motivasi kepada petani yang lain untuk segera mengikuti program ini. Karena yang kita tahu bantuan seperti inikan programnya tidak berlangsung sepanjang tahun, mungkin nanti ada suatu titik program ini berhenti,”ujarnya.

Sehingga sekarang bagaimana petani mengambil keputusan untuk ikut atau tidak. Pertama kuncinya kita tidak memaksa, tidak mengharuskan, tetapi ini pilihan para petani.

“Tetapi pilihan itu harus segera diambil, kita tahu petani sekarang kesulitan terutama masalah dana apalagi untuk replanting. Nah, momen ini adalah suatu kesempatan dan saya yakin ini tidak akan terulang,”ujarnya.

Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Sutari Harapan Makmur Aduardus Sunardi menyampaikan terkait dengan bantuan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ini yang jumlahnya Rp 30 juta perhektar.

“Kami sebagai petani sangat bangga sekali, karena kalau tidak ada bantuan ini tentunya kami tidak bisa menanam kembali sawit yang telah ada,” tuturnya.

Terkait dengan itu kami di KUD Sutari Harapan Makmur ini telah mengikuti program peremajaan kelapa sawit rakyat (PSR) ini kurang lebih sebanyak 208 hektar.

“Untuk kedepan kami sangat berharap kepada pemerintah selalu membimbing kami, sehingga apa yang di cita-citakan oleh petani supaya dapat berjalan dengan baik dengan apa yang diharapkan oleh pemerintah dan petani bisa sejahtera,”pungkasnya. (*)

 

Sumber: Pontianak.tribunnews.com