MEDAN, SAWIT INDONESIA – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berkolaborasi dengan Asosiasi Petani Kelapa sawit Indonesia perkuat pekebun UKMK sawit di Sumatera Utara melalui kegiatan Penguatan Kelembagaan dan Kemitraan Kelapa Sawit Rakyat Sumatera Utara pada 5-7 Oktober 2022 di Medan, Sumatera Utara.

Kegiatan dibuka oleh Gubernur Sumatera Utara yang di wakili oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara Lies Handayani Siregar. Hadir dalam Kegiatan ini Ketua Umum DPP APKASINDO Gulat Medali Emas Manurung, Ketua DPW Apkasindo Sumatera Utara Gus Dalhari Harahap, Sekretaris Jendral APKASINDO Rino Afrino Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Mayjen TNI (Purn) Erro Kusnara serta Perwakilan Pekebun Sawit dari Kabupaten-Kabupaten Se Provinsi Sumatera Utara.

Dalam FGD Penguatan Kelembagaan dan Kemitraan Kelapa Sawit Rakyat Sumatera Utara menghadirkan Narasumber dari BPDP Kelapa Sawit, Kementerian Koperasi dan UKM dan Pusat Penelitian Kelapa sawit (PPKS) Medan serta DPP Apkasindo.

Dalam pemaparanya Helmi Muhansyah Kepala Divisi Usaha Kecil Menengah dan Koperasi BPDPKS menyampaikan materi Dukungan BPDPKS terhadap Hilirisasi Sawit. Dalam paparannya disampaikan potensi hilirisasi sawit dari hasil riset BPDPKS yang dapat dikomersialisasikan dalam skala UKMK. Pekebun dan UKMK Sawit di dorong untuk memanfaatkan hasil riset tersebut dengan memperkuat kelembagaa pekebun sawit melalui korporotasi pekebun sawit.

Dalam pemaparanya Ahmad Zabadi Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM memaparkan materi tentang pembiayaan pembangunan pabrik minyak makan merah. Disampaikan dalam paparan Urgensi Pengembangan Minyak Makan Merah Oleh Koperasi karena saat ini sebagian besar Pabrik Minyak goreng Pulau Jawa, peristiwa kelangkaan ketersediaan pasokan dan kenaikan harga minyak goreng belakangan ini dan Pengolahan CPO oleh petani belum maksimal. Dalam salah satu rekomendasi untuk Penyerapan produk minyak makan merah bisa terintegrasi dengan program stunting

Dalam Pemaparan Edwin Lubis Kepala PPKS Medan menyampaikan materi kajian Kelayakan Usaha Pabrikasi minyak Makan Merah. Dalam paparannya disampaikan keunggulan minyak makan merah yaitu memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia, potensi besar sebagai anti stunting dan sebagai alternatif minyak goreng sehat. Saat ini juga sudah ada standar nasional dari BSN SNI Minyak Makan Merah yaitu Penetapan SNI 9098:2022 Minyak Makan Merah. Progres Penyiapan Pabrikasi Minyak makan Merah saat ini sudah dilakukan di Pagar Merbau, Sumatera Utara.

Dalam FGD Penguatan Kelembagaan dan Kemitraan Kelapa Sawit Rakyat Sumatera Utara juga menghadirkan Akademisi dari Departemen Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Prof Setiyo Gunawan Phd dengan materi Pengembangan Produksi Minyak Goreng Sawit Skala UMKM dan Perwakilan Dirjen Perkebunan dengan materi Kemitraan dan penguatan masa depan perkebunan sawit rakyat.

 

Sumber: Sawitindonesia.com