
Program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang didanai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yaitu pemberian beasiswa program D1,D3 dan D4 memberikan dampak secara langsung atau tidak langsung pada pembangunan kelapa sawit nasional, sedangkan bagi pekebun dan keluarganya pasti membawa berkah.
Direktur Perlindungan Perkebunan Kementerian Pertanian Baginda Siagian menuturkan, lulusan dari program tersebut bisa kembali ke wilayahnya untuk membangun kampung dan bekerja di perusahaan sawit.
Pihaknya akan melakukan monitoring dan evaluasi kepada masing-masing lembaga pendidikan, harapannya tetap kembali ke wilayah masing-masing dan mengembangkan sawit di daerahnya.
Alternatif lain adalah melanjutkan pendidikan, alumni D1 kuliah lagi di D3. “ bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit merupakan daya tarik utama mahasiswa penerima beasiswa,” ujar dia kepada Investor Daily, di Jakarta, Selasa (10/5).
Di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan yang sekarang menjadi Institut Teknologi Sawit Indonesia terdapat 180 mahasiswa yang ahli tentang sawit dan bisa dipakai keahliannya di lapangan.
Tahun 2021, rekomendasi teknis yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Perkebunan untuk beasiswa ini mencapai 660 orang yaitu program D1,D3 dan D4 di 6 perguruan tinggi, sedangkan tahun 2022 ditargetkan mencapai 1.000 orang, sosialisasi akan dimulai pada Mei bersamaan dengan kelulusan SMA sehingga diharapkan lebih banyak calon mahasiswa yang terjaring.
Fokus pengembangan SDM selain pendidikan juga pelatihan dimana dilakukan identifikasi kebutuhan pelatihan dan pengajuan usulan calon penerima pelatihan SDM perkebunan kelapa sawit.
Usulan disampaikan ke Dinas Perkebunan Provinsi untuk verifikasi kemudian diterbitkan rekomendasi teknis.
Sumber: Investor.id