Misi dagang Kementerian Perdagangan ke pasar Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, mencatatkan potensi transaksi sebesar 14,02 juta dolar AS atau setara Rp200 miliar.
“Arahan Presiden sangat jelas untuk melakukan promosi secara sinergis dengan membawa citra positif Indonesia,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Arlinda lewat keterangannya di Jakarta, Jumat.
Untuk itu, lanjutnya, Kemendag berupaya meningkatkan akses pasar bersama kementerian, lembaga, dan para pemangku kepentingan lainnya, terutama Konsul Jenderal RI Jeddah.
Pada kegiatan misi dagang kali ini, delegasi Indonesia terdiri dari 90 peserta dari kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, serta perusahaan swasta dengan lini bisnis antara lain minyak sawit dan turunannya, makanan dan minuman, tuna, karoseri bus, alat tulis, domba hidup, kemasan film, fesyen muslim, furnitur, bumbu dan rempah, kopi, kayu gaharu, serta aromaterapi.
Arlinda menjelaskan, misi dagang ini menjadi peluang bagi pengusaha Indonesia membangun jejaring bisnis di luar negeri.
Salah satunya melalui kegiatan forum bisnis yang diselenggarakan atas kerja sama Kemendag dengan KJRI Jeddah dan ITPC Jeddah. Kegiatan forum bisnis ini dihadiri lebih dari 250 pelaku usaha Indonesia dan Arab Saudi.
Pembicara pada forum bisnis ini antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Kepala Kadin Jeddah Syia Bassam Al Bassam, Importir asal Jeddah Mohammad Bawazier, Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono, Direktur Eksekutif GIMNI Sahat Sinaga, dan akademisi UGM Prof Sri Rahardjo.
Selain forum bisnis, misi dagang ini terdapat kegiatan business matching yang mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan pelaku usaha Arab Saudi.
Dalam kesempatan ini, terdapat sesi one on one business matching, di mana para pelaku usaha Indonesia melakukan pertemuan dengan buyer potensial Arab Saudi agar terbangun jejaring internasional.
Selain misi dagang, Kemendag bekerja sama dengan perwakilan di Arab Saudi menyelenggarakan Indonesia Expo 2018. Kegiatan ini merupakan pameran tunggal produk Indonesia di Jeddah International Exhibition & Convention Center, Jeddah, Arab Saudi, pada 28 November-1 Desember 2018.
Pameran ini merupakan bentuk dukungan dan kerja sama Konsulat Jenderal RI Jeddah dengan PT Wahyu Promo Citra selaku pihak penyelenggara.
Pada pameran ini, Paviliun Indonesia menempati lahan seluas 1000 m2 dan menampilkan berbagai macam produk barang dan jasa di bidang perdagangan, pariwisata, dan investasi.
Selain itu, Indonesia Expo 2018 juga diramaikan dengan kegiatan temu wicara, forum investasi dan pariwisata, peragaan busana, dan demo masak.
Misi Dagang Jeddah ini menjadi misi dagang ke-13 sekaligus menutup rangkaian misi dagang yang dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan pada 2018.
“Dengan usainya rangkaian misi dagang ini, diharapkan Indonesia dapat meningkatkan nilai perdagangan antarnegara dan memperoleh akses pasar yang lebih luas, terutama ke negara-negara nontradisional,” ungkap Arlinda.
Sumber: Antaranews.com